Ads 468x60px

Featured Posts

 

Sekapur Barus

Pagi itu pagi yang cerah, meski agak mendung. Sarimin pergi ke pasar ditemani juragannya. Spongebob pergi ke Krusty Krab ditemani si bintang pink. Mermaidman sedang berjemur di bawah terik matahari yang redup-redup ditemani sang Barnacleboy (g tau ditemani, ato emang homo.an). Dan pada saat itulah dalam hidupku aku bertekad tuk menulis semua diaryku ke blog yang butut ini (g tau juga da hubungannya ama yg atas pa ngga').

Aku menuliskan semua kejadian2 lucu, sedih, seram, GJ, pahit, manis, kecut, asamnya hidupku ini. Sebenarnya sudah berjalan lama banget, namun baru kali ini pengen nyoba nulis di blog, sebelom-sebelomnya masih nulis cuman di kepala doang. hehe (^0^)\/. Ini adalah postinganku yang pertama, dibuat dari beberapa bumbu rahasia dengan sedikit taburan biji wijen diatasnya (ga' deng, klo itu mah resepnya krabby patty yang kuambil barusan dari Tuan Krab). Eh maksuud gw tuh dibumbui ama guyon2annya orang yang ngaku-ngaku kalo dirinya tuh kambing jantan ama temen ceweknya yang juga ngaku klo dia punya kakak cowok yang namanya seperti PRT (Pembantu Rumah Tangga), bercodet seperti PKR (Preman Kampuung Rambutan), yang sukanya melakukan pekerjaan seperti PSK (Pria Saat Kurang kerjaan).

So, seperti kata orang-orang (bukan orang yang sini, yang nun jauh disana itu lho) tak kenal maka tak sayang, jadi biar kalian menyayangi ku sepenuh hati (coment orang yang disana, "Hweekkk hweekk, tak ke kamar kecil dulu ya..."). Nama gw sama seperti nama manusia pada umumnya, ga' diambil dari bahasa latin lho! cukup panjang bwat bungkus gorengan yang dijual di depan2 skolahan. yakni "Jimmy". panjang bukan? beneran lho! tuh nama dah panjang banget. Coba deh liat lagi, salah ngeliat mungkin. Eh salah-salah tuh panggilannya ni baru yang panjang banget yang sampe' bisa bwat mbungkus gorengan (klo ditulis di kertas bungkus lho! jangan coba2 ya bwat para adek kecil yang disana) "Muhammad Jihan Dawami". Panjan banget bukan! nenek temen gw aja yang ga' pernah ketemu ma gw ga' ingat sapa nama gw, hehe.

Tuh, dah tau kan, nama spesies yang nulis blog ni, sekarang berlanjut ke yang laennya. Jadi yang laennya bisa kalian ktahui lewat baca blog ini. Sedikit demi sedikit jati diri spesies ini akan terungkap, Oke lets read this blog..!!

Documentary

Featured Post

Saturday, November 24

KH Abdul Wahid Hasyim

0 comments
Biografi K. H. Abdul Wahid Hasyim: Berprestasi di Usia MudaBiografi KH Abdul Wahid Hasyim
 
K. H. Abdul Wahid Hasyim lahir pada 1 Juni 1914. Ia adalah putera kelima dari pasangan K. H. Hasyim Asy’ari dengan Nyai Nafiqah binti K. Ilyas. Abdul Wahid sangatlah cerdas. Pada saat kanak-kanak, ia sudah pandai membaca al-Quran. Ia khatam al-Quran ketika berusia tujuh tahun. Selain mendapat bimbingan langsung dari ayahnya, ia juga belajar di Madrasah Salafiyah di Pesantren Tebuireng.

Abdul Wahid tidak pernah mengenyam pendidikan di sekolah pemerintah kolonial. Meskipun begitu, pada usia 15 tahun, ia sudah mengenal huruf latin dan menguasai bahasa Inggris dan Belanda. Saat berusia 18 tahun, ia berangkat ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji dan memperdalam ilmu agama. Di tanah suci, ia belajar selama dua tahun. Sepulang dari Mekkah, ia banyak menerima tawaran untuk aktif di perhimpunan atau organisasi pergerakan. Akhirnya, ia memutuskan untuk bergabung bersama Nahdlatul Ulama. Pada tahun 1938, ia menjadi pengurus NU ranting Cukir. Beberapa waktu kemudian, ia dipercaya menjadi ketua NU Jombang. Pada tahun 1940, HBNO mengesahkan Departemen Ma’arif (pendidikan) untuk dipimpin olehnya. Inilah awal keterlibatan Abdul Wahid Hasyim dalam kepengurusan NU di tingkat pusat (PBNU).

Meskipun dikenal sebagai pemimpin nasional yang berpikiran maju, K. H. Abdul Wahid Hasyim tetap memiliki sifat tawadhu. Hal itu, bisa dilihat ketika berbicara dengan sang ayah, K. H. Hasyim Asy’ari. Ia selalu berbicara dengan bahasa kromo inggil (Jawa halus). Padahal, ayahnya mengajak bicara dalam bahasa Arab. Salah satu kegemarannya adalah berkirim surat. Surat-surat itu umumnya berisi pandangan politik, arah perjuangan, dan cita-cita. Segalanya ditulis dalam bahasa menarik, lancar, dan dibumbui dengan humor segar.

Ketika Jepang masuk ke Indonesia, K. H. Wahid Hasyim ditunjuk menjadi Ketua Majlis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi). Selain mengadakan pergerakan politik melalui Masyumi, ia juga mengembangkan pendidikan di kalangan umat Islam. Pada tahun 1944, ia mendirikan Sekolah Tinggi Islam di Jakarta. Ia juga merintis pembentukan Hizbullah sebagai sayap “militer” yang membantu perjuangan umat Islam dalam merebut kemerdekaan. Perhatiannya pada dunia pendidikan sangat besar. Saat menjadi Menteri Agama pada 1950, ia mengeluarkan peraturan berdirinya Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) yang kini menjadi IAIN (UIN).
Karier Wahid Hasyim dalam pentas politik nasional terus melejit. Saat Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), ia menjadi salah satu anggota termuda dari 62 anggota. Ia juga merupakan tokoh termuda dari sembilan tokoh nasional yang menandatangani Piagam Djakarta, sebuah piagam yang melahirkan proklamasi dan konstitusi negara.

Dalam kabinet yang dibentuk Presiden Soekarno pada September 1945, ia ditunjuk menjadi Menteri Negara. Demikian juga dalam Kabinet Syahrir pada 1946. Ketika KNIP dibentuk, ia menjadi anggota mewakili Masyumi dan meningkat menjadi anggota BPKNIP tahun 1946. Setelah berdirinya RIS, dalam Kabinet Hatta tahun 1950, ia diangkat menjadi Menteri Agama.

Pada 18 April, K. H. Wahid Hasyim bermaksud pergi ke Sumedang untuk menghadiri rapat NU. Ia ditemani puteranya, Abdurrahman Wahid (Gusdur). Ketika memasuki Cimindi, mobil yang ditumpanginya selip. Sopirnya tidak bisa menguasai kendaraan. Bagian belakang mobil membentur truk hingga K. H. Wahid Hasyim terlempar keluar mobil. Sejak kecelakaan itu, ia pingsan hingga akhirnya wafat pada 19 April 1953 dalam usia 39 tahun. Jenazahnya dimakamkan di PesantrenTebuireng, Jombang.

Leave a Reply

Labels

 
Jimmy's Note © 2011 Template Doctor.com & Blogger. Supported by

You can add link or short description here